Mengingat Kembali Tenggelamnya Kapal Selam Kursk yang Masih Sisakan Misteri Mencekam!

Rumah Migran
3 min readOct 21, 2021

--

Kapal selam Kursk, kapal selam milik Rusia yang bertenaga nuklir. (Image: AFP/Getty Images)

Walau sudah berlalu beberapa bulan, tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 tetap layak diambil pelajarannya. Salah satunya dengan cara mengingat kembali tenggelamnya kapal selam Kursk milik Rusia yang disebut sebagai peristiwa maritim paling naas dalam sejarah pelayaran militer.

Mengaitkan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan kapal selam Kursk membuat kita menjadi paham sulitnya mengidentifikasi penyebab dan menemukan korban yang tewas. Sebab hingga kini kapal selam Kursk masih menyisakan tanda tanya besar.

Kapal selam nuklir Rusia “Kursk” berlabuh di pangkalan Rusia utara Zapadnaya Lista, di Bellona. Kapal selam Rusia tenggelam pada 12 Agustus 2000 sebagai akibat dari ledakan ruang torpedo, 118 awak tetap terperangkap di dalam di dasar Laut Barrent. (Image: Oleg Nikishin/Newsmakers/Getty Images)

Kapal selam Nanggala-402 mengejutkan publik saat tenggelam di perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021. Sedangkan kapal selam Kursk bertenaga nuklir itu tenggelam di Laut Barents pada 12 Agustus 2020.

Kronologi Tenggelamnya Kapal Kursk

Illustrasi (Image: Getty Images)

Menurut History pada 22 April 2021, kapal Kursk mempunyai panjang 152 meter dan membawa 118 awak kapal yang kesemuanya meninggal dunia. Ia berangkat dari Rusia pada 10 Agustus 2000 untuk mengikuti latihan simulasi militer di Laut Barents, dekat Lingkar Artika.

Pada 12 Agustus 2020, kapal tersebut sampai di Laut Barents dengan jadwal latihan menembak torpedo pada pukul 11:29 waktu setempat. Akan tetapi, dua ledakan dengan jeda sebentar terjadi di lambung kapal ini ketika Kursk akan meluncurkan misil.

Lubang besar tercipta dalam bagian terpenting dalam kapal, mengakibatkan Kursk karam beserta ke-118 orang di dalamnya. Kejadian tersebut tidak langsung diketahui sehingga simulasi latihan tetap terlaksana. Beberapa hari kemudian, kabar tenggelamnya kapal Kursk sampai ke telinga Moskow dan internasional.

Jalannya Misi Penyelamatan

Illustrasi kapal selam mini yang digunakan untuk misi penyelamatan (Image: Seam Magine)

Proses penyelamatan baru dilakukan seminggu setelah karamnya Kursk atau pada 19 Agustus 2000. Pihak Rusia melakukan misi tersebut seorang diri. Hasil penyelaman di dasar laut mengungkap tidak ada seorang pun yang selamat. Jenazah korban bahkan sulit untuk ditemukan.

Atas desakan komunitas dunia, Presiden Rusia saat itu, Vladimir Putin, bersedia mengucurkan dana hingga US$100 juta untuk mengangkat bangkai kapal selam itu dari dasar laut Barents. Operasi tersebut dimulai pada 26 September 2001, menjadikannya misi paling fenomenal dalam dunia kemaritiman. Sebelum tenggelamnya kapal Kursk, belum pernah ada benda sebesar Kursk yang diangkat dari dasar laut.

Walau sudah mengucurkan dana tersebut, operasi hanya sanggup mengangkat setengah badan Kursk. Separuh badan dengan kandungan bukti paling penting tetap tenggelam di Laut Barents. Sampai sekarang, penyebab ledakan di dalam kapal Kursk masih menjadi misteri.

Berkembangnya Teori Konspirasi

Separuh dari bangkai kapal selam Rusia Kursk yang karam (Image: Wikimedia Commons)

Akibat tidak pastinya penyebab tenggelamnya kapal Kursk, beragam teori konspirasi bermunculan. Media Der Spiegel, Berliner Zeitung, dan Sunday Times menduga tenggelamnya Kursk dikarenakan misil “friendly fire” dari Pyotr Velikiy, alutsista maritim lain dari Rusia.

Teori konspirasi lainnya menyebut Rusia sengaja memperlamban penyelidikan untuk menutupi fakta. Sabotase militan Chechen hingga penembakan oleh kapal Amerika Serikat USS Memphis menjadi dugaan yang berkembang. Tetapi hingga sekarang, tidak ada satupun yang bisa dibuktikan kebenarannya.

--

--