6 Panduan Menanam Cabe Merah untuk Datangkan Cuan Dari Pertanian
Panduan menanam cabe merah penting untuk membantu petani pemula bercocok tanam komoditas ini dengan resiko biaya yang bisa ditekan. Membudidayakan tanaman cabe dengan tepat, dapat menghadapi risiko naik turunnya harga meski bergantung pada cuaca sembari memperhatikan faktor serangan hama.
Cabe merah sendiri masih menjadi primadona komoditas pertanian. Harganya bisa sangat tinggi saat tertentu tetapi bisa pula turun. Yang pasti, cabe merah tidak pernah sepi peminat, sebab selera kuliner warga Indonesia yang doyan makanan pedas tentu saja.
Mengutip dari Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, berikut kami sajikan panduan menanam cabe merah, terutama tipe Capsicum annum L. Cabe jenis ini berasal dari benua Amerika dengan iklim tropis dan subtropis. Cabe ini menyebar ke banyak bagian benua lainnya, termasuk Indonesia.
Panduan menanam cabe merah ini sesuai diterapkan di wilayah Indonesia yang sering mendapat asupan sinar matahari secara penuh. Selain membutuhkan sinar matahari yang cukup, cabe merah jenis ini tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1.400 meter.
Persyaratan umum lainnya adalah suhu yang pas berkisar antara 24 dan 28 derajat Celcius. Air harus cukup sehingga cabe ini bisa tumbuh optimal. Usahakan air tetap mengalir meski musim kemarau. Curah hujan idealnya antara 800 dan 2.000 mm per tahun dengan tingkat kelembaban 80%. Usai mengetahui persyaratan umum di atas, simak yuk langkah memulai bercocok tanam cabe merah ini:
1. Menyeleksi benih yang sesuai
Pilihlah varietas yang paling sesuai dengan tempat budidaya cabe merah. Tanaman ini sendiri terbagi ke dalam dua tipe, yaitu cabe merah besar dan cabe merah keriting. Cukup melihat bentuk dan tekstur kulit untuk mengetahui perbedaan di antara keduanya.
Varietas muncul dari cabe merah besar dan cabe merah keriting. Setiap varietas mempunyai kekhasan tumbuh masing-masing. Setelah menentukan varietas yang pas, kalian bisa membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Jika memilih membelinya di toko benih, pilihlah benih cabe hibrida dari industri benih terpercaya dengan teknologi modern. Cara lainnya bisa dengan memperoleh benihnya dari sesama petani atau memilah dari hasil panen sebelumnya.
2. Menyemaikan dan membibitkan
Pakailah polybag, baik dari plastik atau daun-daunan, untuk menyemaikan benih. Teknik ini dapat memaksimalkan luasan tanah yang tersedia untuk menanam cabe merah. Berikutnya, siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kendang dengan aturan 2:1:1. Tanah atau kompos dapat menjadi alternatif jika arang sekam tidak tersedia. Jika memilih tanah atau kompos, perbandingannya adalah 1:1. Ayak media tersebut hingga halus sebelum mencampurkannya dengan bahan sebelumnya.
Selanjutnya, buat naungan untuk tempat penyemaian agar benih tidak rusak oleh terik matahari dan air hujan. Bila perlu, tambahkan jaring pelindung hama atau serangga. Atur rapi polybag yang telah diisi media semai dalam naungan itu.
Masukkan biji cabe merah ke dalam air hangat lalu biarkan selama sekitar tiga jam. Hindari memasukkan biji yang mengapung. Setiap biji cabe merah ditaruh ke dalam polybag sedalam 0,5 cm. Gunakan kompos halus untuk menutupnya. Buat media tanam lembab dengan membasahinya dengan air.
Setiap pagi dan sore, siram polybag tersebut. Teknisnya adalah siram polybad yang permukaannya telah ditutup dengan kertas koran. Lalu, buka kertas koran itu usai biji tumbuh dalam waktu kira-kira tiga hari.
Secara konsisten, siram benih tersebut. Setelah 21 hingga 24 hari, benih siap dipindahkan. Atau kalian bisa mengecek jika telah tumbuh tiga hingga empat helai daun berarti sudah siap dipindahkan. Buat 10% bibit ekstra dari kebutuhan. Sebagai contoh, lebihkan 10% dari sekitar 14 ribu bibit cabe merah untuk tindakan penyulaman tanaman.
3. Panduan menanam cabe merah dengan memproses tanah
Pastikan tanahnya gembur terlebih dahulu. Cangkul atau bajak tanahnya sedalam antara 20 dan 40 cm. bersihkan dari batu, kerikil atau sisa akar tanaman. Gunakan herbisida jika terlalu banyak gulma.
Siapkan bedengan dengan lebar satu meter kemudian tinggi antara 30 dan 40 cm. Jarak antar bedengan adalah 60 cm. Kondisi lahan menentukan panjang bedengan tetapi lebih baik maksimal panjangnya 15 meter. Usahakan tidak ada genangan air sebab kurang baik untuk tanaman cabe merah.
Cek tingkat keasaman tanah dan usahakan mempunyai pH berkisar 6 hingga 7. Tanaman cabe merah akan tampak pucat dan mudah terkena virus jika terlalu rendah dalam kadar keasaman. Ilalang akan gampang berkembang pada tanah yang asam. Gunakan kapur pertanian atau dolomit antara dua dan empat ton per hektar untuk menetralisirnya. Proses penggunaan kapur atau dolomit dilakukan saat membajak dan membuat bedengan.
Setelahnya bubuhkan pupuk organik, yang bisa berupa kompos atau pupuk kandang, pada setiap bedengan. Sekitar 20 ton pupuk organik dibutuhkan untuk per hektarnya. Sebagai tambahan, pupuk urea 350 kilogram per hektar dan KCl 200 kilogram per hektar juga diperlukan.
Mulsa plastik perak hitam disarankan untuk menutup bedeng jika ingin intensif dalam membudidayakan cabe merah. Mulsa berfungsi mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengontrol gulma, dan membuat kebun bersih. Sebagai konsekuensinya, ada harga ekstra yang harus dikeluarkan untuk membeli mulsa ini.
Langkah terakhir pada poin panduan budidaya cabe merah ini adalah membuat lubang tanam dua baris pada tiap bedengan. Jaraknya antara 60 dan 70 cm. Buat barisan tidak sejajar untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Sedangkan diameter dan kedalaman lubang tanam sekitar 10 cm atau atur sesuai dengan ukuran polybag semai.
4. Menanam bibitnya
Pilih menanam bibit pagi atau sore hari untuk menghindari stres. Lakukan penanaman dalam satu hari semua. Teknisnya adalah buka atau sobek polybag semai. Lalu masukkan bibit beserta media tanamnya ke dalam lubang tanam. Hati-hati dalam memasukkan agar media semai tidak pecah. Siram seperlunya agar tetap lembab.
5. Panduan menanam cabe merah dengan memelihara bibitnya
Teknik gembor atau penggenangan bisa diterapkan saat musim kemarau. Frekuensi hingga sekali dalam minggu dengan memperhatikan apakah tanaman sudah kuat atau belum disiram. Satu hingga dua minggu pertama penting untuk penyulaman tanaman. Segera cabut dan ganti dengan yang baru jika tanaman mati atau tumbuh tidak wajar.
Panduan menanam cabe merah ini membutuhkan ajir atau tongkat bambu agar tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak setidaknya 4 cm dari pangkal batang. Lakukan ini tujuh hari setelah memindahkan bibit. Hindari memasang ajir saat tanaman sudah terlalu besar sebab dapat melukai akar jika ajir ditancapkan. Ikat tanaman pada ajir jika sudah tumbuh tinggi atau berusia lebih dari satu bulan.
Untuk cabe merah di dataran rendah, potong tunasnya setelah tiga minggu. Sedangkan untuk dataran tinggi, potong cabenya setelah berumur satu bulan. Bersihkan tangan untuk memotong tunas yang tumbuh pada ketiak daun. Pemotongan ini dilakukan hingga cabang utama terbentuk yang dicirikan dengan hadirnya bunga pertama atau kedua.
Tahap berikutnya adalah memupuk susulan setiap dua minggu sekali atau setidaknya delapan kali hingga panen terakhir. Caranya adalah dengan mengecor pupuk pada masing-masing lubang tanam. Gunakan pupuk organik cair jika ingin lebih praktis. Siramkan 100 ml larutan pupuk encer pada masing-masing tanaman. Bubuhkan NPK pada campuran itu jika perlu.
Sebab faktor hama sangat berpengaruh, lakukan penyiangan jika memang dibutuhkan. Jangan sampai gagal panen hanya karena serangan hama.
6. Memanen cabe merah
Setelah proses panjang di atas, tibalah saat panen. Biasanya panen dilakukan setelah cabe merah berusia antara 75 dan 85 hari setelah tanam. Tipe varietas, cara budidaya dan kondisi tanah menentukan berapa kali bisa memanennya.
Anda bisa memanen cabe merah per dua hingga lima hari sekali tergantung kematangan buah dan pasar. Petiklah buah cabe merah bersama dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan. Cabe merah yang matang berwarna oranye hingga merah. Panen cabe merah pada pagi hari.
Jika menanam cabe merah di lahan seluas satu hektar, peluang panen bisa mencapai antara 10 dan 14 ton. Tingkat produktivitas tersebut tergantung pada varietas dan cara membudidayakannya. Tidak jarang bisa mencapai panen 20 ton per hektar jika menerapkan teknik budidaya yang maksimal.
Demikian panduan menanam cabe merah dari kami. Semoga bermanfaat bagi Sahabat Migran yang ingin mencari cuan dari jalan pertanian.